PADANG, - Kota Padang membutuhkan sekitar 8 ribu ekor sapi kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Hal itu dinyatakan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat.
Dalam hitungannya, kata Syahrial, Kota Padang memerlukan sapi kurban sebanyak 7.500 ekor. Namun untuk mengantisipasi kekurangan, pihaknya mematok jumlah sebanyak 8 ribu ekor.
"Yang tersedia saat ini baru masuk dari luar sebanyak 1.000 ekor sapi, yang dipesan juga akan segera masuk. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terpenuhi sebanyak kebutuhan, " katanya, Senin (4/7/2022).
Menurutnya, wabah PMK berpengaruh terhadap ketersediaan hewan ternak kurban di Kota Padang. Pasalnya, pemerintah kini memperketat keluar-masuknya hewan kurban di wilayah perbatasan.
"Setiap sapi masuk kini wajib melengkapi syarat administrasi seperti surat keterangan kesehatan hewan (SKKH), serta surat asal hewan, " katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa 1.000 ekor sapi yang telah masuk juga memiliki SKKH dan surat asal hewan. "Nanti kalau ada hewan yang masuk ke Kota Padang, ada laporan langsung dari UPT lalu lintas ternak. Jika seandainya nanti sapi datangnya subuh, Kepala UPT akan menyusul ke kandang, " terangnya.
Terkait pemeriksaan sapi kurban, ia menuturkan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada panitia kurban di masjid-masjid Kota Padang. Jika ditemukan keraguan terhadap hewan kurban panitia bisa langsung melapor kepada pihaknya.
"Kemudian untuk hewan kurban yang datang dari luar itu dilakukan karantina terlebih dahulu selama 14 hari di kandang terpisah dari sapi yang ada, " lanjutnya.
Dia juga menyebutkan sapi yang datang dari luar akan dikarantina kandang penampungan Kota Padang.
"Sapi yang 1.000 ekor tadi berasal dari berbagai daerah ada yang dari Koto Tangah Agam, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, dan Bengkulu, " sebutnya.
Baca juga:
Kisah Sukses Bertani Lidah Buaya
|
Syahrial menyebutkan hingga saat ini jumlah sapi yang ada di Kota Padang ada sekitar 21.000 ekor sapi. Masing-masing terdiri dari anak sapi, induk sapi, dan sapi jantan.
Dia menghimbau seluruh masyarakat agar tidak takut untuk memakan daging sapi kurban, sebab virus PMK bukanlah penyakit yang bisa menular kepada manusia.(**)